Minggu, 18 April 2010

FASHION


>Trendseter Fashion Murah ala Michele Obama

Dunia fashion memang bergerak dinamis, dari tahun ke tahun ada saja trend baru. Kini perkembangan fashion di Amerika cenderung kearah penggunaan busana dengan harga terjangkau namun tetap modis. Trend Fashion Murah ini dipopulerkan oleh Michele Obama.

Sebelumnya menjadi first lady, nama Michele Obama tak dikenal banyak orang. Kini, setelah suaminya menjadi orang nomor satu di Paman Sam nama Michele pun ikut melambung.

Michele Obama digadang-gadang sebagai orang yang paling beranggung jawab terhadap trend fashion di Amerika saat ini. Trend Fashion Murah yang mengedepankan busana dengan model yang tak lekang oleh waktu dan harga yang terjangkau namun tetap modis ini sekarang sedang digandrungi kalangan fashionista.

“Saya terpesona dengan citra dinamis dan profesional yang selalu diperlihatkan Michelle Obama. Dia bahkan tidak kehilangan pesona itu dalam balutan busana feminin. Satu hal lagi, dia terlihat hebat dengan menggunakan koleksi seharga USD150 dan justru memilih desainer muda Amerika daripada brand-brand mode Eropa yang kerap menjadi pilihan ibu negara sebelumnya. Jika demokrasi fashion itu ada, maka Michelle Obama adalah dutanya,” ujarMary Tomer pengamat dan pecinta mode.

Bahkan, Tomer membuat situs khusus mengenai sang First Lady dan menayangkan foto-foto terbaru Michelle, tentu saja dalam balutan busana trendi dan terjangkau, yang menjadikannya ikon mode favorit saat ini.

Situs ini berkembang pesat dengan jumlah pengunjung mencapai ribuan orang dari seluruh dunia. Nah, Tomer jugalah yang akhirnya mempublikasikan buku berjudul “Mrs. O: The Face of Fashion Democracy”.

Buku ini merupakan kumpulan sejumlah wawancara dengan para desainer, seperti Toledo, Wu, Michael Kors, Maria Pinto, dan Isaac Mizrahi. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan foto Mrs.O

>Paduan Busana nan Serasi


Tampil cantik dan feminin dengan busana (Boutique Fashion) yang bisa dikenakan untuk semua bentuk tubuh. Kuncinya adalah tonjolkan kelebihan dan tutupi kelemahan.

Mengenakan busana (Boutique) warna emas dan perak dapat menegaskan bagian tubuh yang besar. Sebaiknya hindari menggunakan bahan metalik dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jika pinggul besar, pilih celana panjang longgar dari bahan ringan. Padukan dengan kardigan longgar yang jatuhnya di bawah pinggul. Untuk ukuran ekstra(Boutique), padukan jaket metalik dengan celana panjang warna gelap yang tidak mengkilap. Lengkapi dengan sepatu hak datar yang lembut, dan aksesoris sederhana dalam warna senada. Lihat Fashion Boutique dan Fashion Online.

Corak print hitam putih floral dan print kulit hewan, bisa menjadi alternatif mempercantik bentuk tubuh atau pilih corak print kulit hewan dengan model rok (Online Fashion) yang disilangkan (wrap dress). Untuk tubuh ukuran ekstra, potong corak yang ramai dengan jaket single-breasted (Online Fashion) atau kasual dari bahan ringan dan longgar agar memberi kesan ramping serta menutupi bagian atas yang besar. Klik Online Boutique Shop dan Online Fashion Shop.

Memilih busana (Boutique Fashion Shop) dengan corak klasik bisa dijadikan sebagai titik perhatian sekaligus untuk efek merampingkan. Garis-garis yang membentuk V atau garis-garis kecil, sangat cocok digunakan bagi anda yang mempunyai ukuran tubuh yang ekstra. Atau gunakan warna gelap seperti hitam atau biru tua di bagian tubuh yang paling lebar. Padukan juga dengan sepatu hak tinggi untuk memberi kesan lebih ramping. Jika pinggang anda ramping, tonjolkan dengan ikat pinggang pada atasan serta menggunakan corak garis (Online Boutique) agar dapat dipertegas lagi. Sebaiknya gunakan aksesoris sederhana dan jangan berlebihan. Lihat Boutique Fashion dan Boutique Fashion Shop.

Bila anda menginginkan busana (Fashion Online) terusan corak floral dapat juga dikenakan dalam ukuran besar dan warna-warna cerah. Jika tubuh anda berbentuk, tambahkan busana polos untuk memecah corak ramai dan menegaskan bentuk tubuh anda. Apabila tubuh bagian atas besar, pilih corak print (Online Fashion Shop) untuk bawahan yang dipadukan dengan atasan dari bahan chiffon model silang serta ikat pinggang untuk menciptakan lekuk yang seksi. Sedangkan ukuran ekstra, pilih corak floral yang ukurannya lebih kecil yang dilengkapi dengan kardigan warna cerah untuk menarik perhatian ke bagian wajah.




ANTARIKSA

Planet


Planet adalah benda langi

t yang memiliki ciri-ciri berikut:

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota galaksi Bimasakti ada 9, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari galaksi Bimasakti sehingga jumlah planet pada galaksi Bimasakti jumlahnya ada 8.




































Planet dalam tata surya


Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat sembilan planet dalam sistem Tata Surya:

  1. Merkurius
  2. Venus
  3. Bumi
  4. Mars
  5. Yupiter
  6. Saturnus
  7. Uranus
  8. Neptunus
  9. Pluto

Sejarah

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet” berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif terhadap latar belakang bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah “planet” menjadi bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.

Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa banyak penemuan terbaru tidak mirip dengan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta, yang telah diklasifikasikan sebagai planet hingga hampir setengah abad, kemudian diklasifikan dengan nama baru "asteroid". Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat "planet" dipahami sebagai benda 'besar' yang mengorbit Matahari. Tidak ada keperluan untuk menetapkan batas-batas definisi karena ukuran antara asteroid dan planet begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan baru tampaknya telah berakhir.

Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-pengamatan awal mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih besar dari Bumi, IAU (yang baru saja dibentuk) menerima obyek tersebut sebagai planet. Pemantauan lebih jauh menemukan bahwa obyek tersebut ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula, tetapi karena masih lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui, dan tampaknya tidak eksis dalam populasi yang besar, IAU tetap mempertahankan statusnya selama kira-kira 70 tahun.

Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek sejenis Pluto di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar Pluto didefinisi ulang sebagai sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyek-obyek sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada Pluto, dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh, membuat hal ini semakin mengemuka. Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat definisi planet. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas baru diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek, Ceres, Pluto dan Eris.


ejarah nama-nama planet

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.

Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang.

Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.



Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Green House Ideas